TUGAS APSI D 3 - Keysa Anadea
TUGAS APSI D 3 - FEASIBILITY STUDY
Keysa Anadea Aqiva Ajie - 5025211028
APA ITU FEASIBILITY STUDY?
Feasibility study adalah suatu studi analisis yang dilakukan untuk menilai tingkat kelayakan suatu proyek atau bisnis. Studi ini membantu perusahaan atau organisasi dalam memahami apakah proyek tersebut layak untuk dilaksanakan atau tidak. Ada beberapa jenis feasibility study yang umum digunakan, antara lain:
- Economic Feasibility Study: Studi ini fokus pada aspek ekonomi proyek. Melibatkan analisis biaya dan manfaat proyek, serta potensi pengembalian investasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi apakah proyek memiliki potensi keuntungan yang cukup besar dan apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
- Technical Feasibility Study: Studi ini berfokus pada aspek teknis proyek. Melibatkan penilaian terhadap teknologi yang diperlukan, ketersediaan sumber daya teknis, dan kemampuan teknis untuk melaksanakan proyek. Tujuan dari studi ini adalah untuk memastikan bahwa proyek dapat diimplementasikan secara teknis dengan baik dan memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.
- Legal Feasibility Study: Studi ini berkaitan dengan aspek hukum dan peraturan yang terkait dengan proyek. Melibatkan penilaian terhadap persyaratan perizinan, regulasi, kontrak, dan ketentuan hukum lainnya yang relevan dengan proyek. Tujuan dari studi ini adalah untuk memastikan bahwa proyek dapat beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
- Operational Feasibility Study: Studi ini melibatkan analisis terhadap kesiapan operasional proyek. Meliputi penilaian terhadap kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur, proses operasional, dan pengelolaan proyek. Tujuan dari studi ini adalah untuk memastikan bahwa proyek dapat dioperasikan dengan efektif dan efisien setelah diluncurkan.
Melakukan feasibility study penting untuk mengidentifikasi potensi kegagalan atau risiko yang mungkin terjadi dalam proyek, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kerugian. Hasil studi ini memberikan informasi penting bagi manajemen dan pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan apakah proyek layak dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan.
STUDY CASE
- Organization Management: Mengelola struktur organisasi dan posisi dalam perusahaan.
- Personnel Administration: Mengatur administrasi data karyawan, termasuk database karyawan, cuti, dan absensi.
- Recruitment: Mengelola proses rekrutmen, mulai dari pencarian kandidat hingga seleksi dan penempatan.
- Competency Management: Mengelola kompetensi karyawan, termasuk penilaian dan pengembangan.
- Performance Management: Mengukur dan mengelola kinerja karyawan.
- Time Management: Mengatur waktu kerja, absensi, dan cuti karyawan.
- Payroll: Mengelola penggajian karyawan, termasuk perhitungan pajak, slip gaji, dan BPJS.
- Reimbursement: Mengelola klaim dan penggantian biaya karyawan.
- Loan: Mengelola pinjaman karyawan.
- Employee Self Services (ESS): Fitur self-service untuk karyawan agar dapat mengakses dan mengelola data pribadi mereka.
- Succession Management: Mengelola rencana suksesi dan pengembangan karier karyawan.
- Learning Management System: Mengelola kegiatan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Technical Feasibility Study pada LinovHR: Analisis Sumber Daya Teknis yang Tersedia untuk Organisasi
Studi kelayakan teknis merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan dan implementasi sistem atau proyek baru, seperti LinovHR, sebuah platform manajemen sumber daya manusia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah organisasi memiliki sumber daya teknis yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mengelola sistem LinovHR secara efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan teknis untuk LinovHR:
- Infrastruktur teknologi: Pertimbangkan apakah organisasi memiliki perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang diperlukan untuk mendukung sistem LinovHR. Hal ini mencakup server, komputer, sistem operasi, perangkat penyimpanan, serta kecepatan dan stabilitas koneksi internet.
- Kompatibilitas sistem: Evaluasi apakah sistem LinovHR kompatibel dengan teknologi yang sudah ada dalam organisasi, seperti sistem manajemen basis data, sistem keamanan, dan aplikasi lain yang digunakan oleh karyawan.
- Sumber daya manusia: Pastikan organisasi memiliki tenaga ahli yang cukup dalam bidang teknologi informasi, seperti administrator sistem, pengembang perangkat lunak, dan spesialis dukungan teknis, yang dapat membantu mengelola dan memelihara sistem LinovHR.
- Pelatihan dan dukungan: Pertimbangkan kebutuhan pelatihan dan dukungan teknis yang diperlukan untuk mengajarkan karyawan cara menggunakan sistem LinovHR secara efektif. Ini mencakup pelatihan pengguna, bantuan teknis, dan dokumentasi yang relevan.
- Biaya: Hitung biaya yang diperlukan untuk mengakuisisi, mengimplementasikan, dan mengelola sistem LinovHR, termasuk biaya lisensi perangkat lunak, perangkat keras, pelatihan, dan dukungan teknis. Bandingkan biaya ini dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk proyek ini.
- Skalabilitas dan fleksibilitas: Evaluasi apakah sistem LinovHR dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perubahan dalam organisasi, seperti penambahan karyawan, perubahan dalam struktur organisasi, atau integrasi dengan sistem lain.
Dengan menjalankan studi kelayakan teknis yang komprehensif, organisasi dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya teknis yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mengelola sistem LinovHR dengan sukses, sehingga memaksimalkan manfaat bagi karyawan dan organisasi secara keseluruhan.
- Ketersediaan sumber daya: Pastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan dan mengelola sistem LinovHR. Ini termasuk tim proyek yang terlatih dan berkualitas, dukungan manajemen yang memadai, dan akses ke sumber daya finansial yang diperlukan.
- Keterampilan karyawan: Evaluasi keterampilan dan pengetahuan karyawan terkait dengan penggunaan sistem LinovHR. Pertimbangkan apakah ada kebutuhan pelatihan tambahan untuk memastikan karyawan dapat memanfaatkan sistem dengan baik.
- Kesesuaian dengan peraturan dan kebijakan: Pastikan bahwa implementasi sistem LinovHR mematuhi peraturan hukum dan kebijakan internal yang berlaku. Hal ini meliputi perlindungan data pribadi, kebijakan privasi, dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
- Pengelolaan risiko: Identifikasi dan evaluasi potensi risiko yang terkait dengan implementasi sistem LinovHR. Buat rencana mitigasi risiko yang tepat untuk mengatasi masalah potensial yang mungkin muncul selama proses implementasi dan penggunaan sistem.
- Pengaruh pada karyawan: Pertimbangkan dampak implementasi sistem LinovHR pada karyawan dan persiapan yang diperlukan untuk menghadapinya. Ini termasuk komunikasi yang efektif, pelatihan, dan perubahan budaya yang mungkin diperlukan untuk mendukung adopsi sistem baru.
- Kepatuhan terhadap privasi dan perlindungan data: Pastikan bahwa sistem LinovHR memenuhi persyaratan privasi dan perlindungan data yang ditetapkan oleh peraturan yang berlaku, seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik di Indonesia.
- Peraturan ketenagakerjaan: Evaluasi apakah sistem LinovHR memenuhi persyaratan dan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku dalam yurisdiksi di mana organisasi beroperasi. Ini termasuk persyaratan terkait penggajian, kehadiran, cuti, dan perlindungan hak-hak karyawan.
- Kepatuhan terhadap peraturan industri: Pertimbangkan apakah sistem LinovHR mematuhi peraturan khusus yang berlaku dalam industri di mana organisasi beroperasi. Misalnya, dalam industri keuangan atau kesehatan, mungkin ada persyaratan khusus terkait keamanan data atau privasi yang harus dipatuhi.
- Lisensi dan perjanjian: Pastikan bahwa organisasi memiliki hak yang sah untuk menggunakan dan mengimplementasikan sistem LinovHR. Periksa apakah perusahaan perlu mendapatkan lisensi atau izin dari pihak ketiga, seperti pengembang perangkat lunak atau penyedia layanan, untuk menggunakan sistem dengan sah.
- Kerahasiaan dan non-penyebaran informasi: Pertimbangkan perlindungan informasi rahasia dan penting yang terkait dengan sistem LinovHR. Pastikan bahwa ada perjanjian kerahasiaan atau ketentuan non-penyebaran yang memadai untuk melindungi informasi sensitif yang terkait dengan karyawan dan organisasi.
Organizational Feasibility Study: Evaluasi Kemampuan Organisasi dalam Mengimplementasikan Proyek atau Usaha
Studi kelayakan organisasi merupakan proses evaluasi yang dilakukan untuk menilai apakah suatu organisasi memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mengelola proyek atau usaha secara efektif. Berikut ini beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan organisasi:
- Sumber daya manusia: Evaluasi ketersediaan dan keahlian personel di dalam organisasi. Pertimbangkan apakah organisasi memiliki tenaga kerja yang cukup dan berkualitas untuk menjalankan proyek atau usaha, serta apakah ada kebutuhan untuk merekrut tenaga kerja tambahan atau menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan.
- Struktur organisasi: Tinjau struktur organisasi dan peran serta tanggung jawab masing-masing divisi atau departemen yang terkait dengan proyek atau usaha. Pastikan bahwa struktur tersebut mendukung koordinasi dan komunikasi yang efisien antara tim dan individu yang terlibat.
- Budaya organisasi: Pertimbangkan apakah budaya organisasi mendukung perubahan dan inovasi yang diperlukan untuk mengimplementasikan proyek atau usaha. Hal ini mencakup sikap karyawan terhadap perubahan, toleransi terhadap risiko, dan komitmen terhadap tujuan organisasi.
- Kepemimpinan dan manajemen: Evaluasi kemampuan manajemen dan kepemimpinan dalam organisasi untuk mengarahkan, mendukung, dan mengelola proyek atau usaha. Pertimbangkan apakah manajemen memiliki visi yang jelas dan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan proyek atau usaha.
- Keuangan: Tinjau ketersediaan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk membiayai proyek atau usaha. Pertimbangkan apakah organisasi memiliki dana yang cukup atau akses ke sumber pendanaan eksternal, serta kemampuan untuk mengelola anggaran dan mengendalikan biaya secara efektif.
- Regulasi dan kepatuhan: Evaluasi apakah organisasi mampu memenuhi persyaratan hukum, regulasi, dan kepatuhan yang terkait dengan proyek atau usaha. Pastikan bahwa organisasi memiliki pengetahuan dan prosedur yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas dalam studi kelayakan organisasi, organisasi dapat menilai apakah mereka memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mengelola proyek atau usaha secara efektif. Jika hasil studi kelayakan menunjukkan bahwa organisasi memiliki kemampuan yang memadai, maka proyek atau usaha tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil dan memberikan manfaat bagi organisasi.
Economic Feasibility Study pada LinovHR: Evaluasi Keuntungan Ekonomi dalam Mengimplementasikan Sistem Studi kelayakan ekonomi merupakan aspek penting dalam pengembangan dan implementasi sistem seperti LinovHR, sebuah platform manajemen sumber daya manusia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi keuntungan ekonomi yang mungkin diperoleh dari implementasi sistem LinovHR dan memastikan bahwa manfaatnya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk menghitung Economic Feasibility dalam studi kasus ini, kita akan menggunakan Net Present Value (NPV), Return of Investment (ROI), dan Break Event Point (BEP). Berikut adalah asumsi yang akan digunakan:
Biaya pengembangan sistem LinovHR: Rp 250.000.000
Biaya operasional per tahun: Rp 25.000.000
Penghematan biaya per tahun: Rp 100.000.000
Tingkat diskon (suku bunga): 10%
Periode analisis: 5 tahun
Berikut adalah tabel perhitungan rinci:
Net Present Value (NPV)
NPV = Total nilai sekarang dari aliran kas bersih - Biaya pengembangan sistem
NPV = (Rp 68.181.818 + Rp 61.986.198 + Rp 56.351.089 + Rp 51.228.263 + Rp 46.571.148) - Rp 250.000.000
NPV = Rp 284.318.516
Return of Investment (ROI)
Total penghematan biaya selama 5 tahun = Rp 100.000.000 * 5 = Rp 500.000.000
Total biaya pengembangan dan operasional selama 5 tahun = Rp 250.000.000 + (Rp 25.000.000 * 5) = Rp 375.000.000
ROI = (Rp 500.000.000 - Rp 375.000.000) / Rp 375.000.000 = 0,3333 atau 33,33%
Break Event Point (BEP)
BEP = Biaya pengembangan sistem / (Penghematan biaya per tahun - Biaya operasional per tahun)
BEP = Rp 250.000.000 / (Rp 100.000.000 - Rp 25.000.000) = 3,33 tahun
Dari perhitungan di atas, kita bisa melihat bahwa proyek pengembangan sistem LinovHR memiliki NPV positif sebesar
Rp 284.318.516 dan ROI sebesar 33,33%, yang menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi. Proyek ini akan
mencapai titik impas dalam waktu 3,33 tahun.
Present Value (PV)
Diketahui:
FV = Rp 500.000.000 (nilai masa depan)
r = 10% (tingkat diskon)
n = 5 tahun (jangka waktu)
Menggunakan rumus:
PV = FV / (1 + r)^n
Kita dapat menghitung PV:
PV = Rp 500.000.000 / (1 + 0,1)^5
PV = Rp 500.000.000 / (1,1)^5
PV = Rp 500.000.000 / 1,61051
PV ≈ Rp 310.462.427
Dalam contoh ini, dengan asumsi Future Value sebesar Rp 500.000.000, tingkat diskon 10%, dan jangka
waktu 5 tahun, Present Value (PV) diperkirakan sebesar Rp 310.462.427.
Komentar
Posting Komentar